Wednesday, December 30, 2009

Terima seadanya


Seorang lelaki dan kekasihnya berkahwin dan majlis mereka sungguh megah.

Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa meriahnya.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahawa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang isteri berkata kepada suaminya, "Abang, sayang baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkukuh tali pernikahan" katanya sambil menghulurkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita”.

”Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....." Suaminya setuju dan mereka mula memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah tempat tidur dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap membincangkannya. "Sayang mulakan dulu ye abang", kata sang isteri. Ia lalu mengeluarkan kertasnya.

Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir.....

"Maaf, apakah sayang perlu berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, teruskan..." jawab suaminya.

Lalu sang isteri meneruskan pembacaanya yang telah dicatat di atas kertas, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang abang bacakan apa yang telah abang tulis ye".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Abang tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Abang berfikir bahawa sayang sudah sempurna, dan abang tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari peribadimu yang kurang di pandanganku.... "

Sang isteri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahawa suaminya menerimanya apa adanya...

Ia menunduk dan menangis.....

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, tertekan, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan,kegembiraan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan benda yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita boleh menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ? Ana percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencuba melupakan yang buruk.

0 comments:

Wednesday, December 30, 2009

Terima seadanya


Seorang lelaki dan kekasihnya berkahwin dan majlis mereka sungguh megah.

Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa meriahnya.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahawa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang isteri berkata kepada suaminya, "Abang, sayang baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkukuh tali pernikahan" katanya sambil menghulurkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita”.

”Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....." Suaminya setuju dan mereka mula memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah tempat tidur dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap membincangkannya. "Sayang mulakan dulu ye abang", kata sang isteri. Ia lalu mengeluarkan kertasnya.

Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir.....

"Maaf, apakah sayang perlu berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, teruskan..." jawab suaminya.

Lalu sang isteri meneruskan pembacaanya yang telah dicatat di atas kertas, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang abang bacakan apa yang telah abang tulis ye".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Abang tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Abang berfikir bahawa sayang sudah sempurna, dan abang tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari peribadimu yang kurang di pandanganku.... "

Sang isteri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahawa suaminya menerimanya apa adanya...

Ia menunduk dan menangis.....

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, tertekan, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan,kegembiraan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan benda yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita boleh menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ? Ana percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencuba melupakan yang buruk.

No comments: